PUISI
PUING
Hari 19
Anastasia Lovicha
Terlalu lama menatap keluar jendela
Membiarkan jiwa terenggut dari dada
Rumah kian lapuk karena alpa
Rayap mulai menggerogoti kayunya
Tak kan bertahan saat badai menerpa
Tinggal puing kehancuran dan luka
Dinding kehangatan cinta telah runtuh
Tak bisa lagi jadi tempat berteduh
Kemana anak-anak akan pulang ?
Saat hati centang perenang
Bisakah dibangun kembali ?
Karena anak-anak ingin kembali
Cileungsi, 19 Februari 2019
Post a Comment
2 Comments
:)
ReplyDeleteTerima kasih :)
Delete