Review buku : Mycroft Holmes- Kareem Abdul Jabbar dan Anna Waterhouse

 
 
Judul: Mycroft Holmes

Penulis: Kareem Abdul Jabbar & Anna Waterhouse

Penerjemah: Primadona Angela

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2016)

ISBN: 978-602-03-3332-8

Kamu tentu tidak asing dengan kisah Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle yang begitu popular bagi pecinta novel detektif. Mycroft Holmes adalah kakak dari Sherlock Holmes. Namun, buku "Mycrof Holmes" ini bukanlah karya Sir Arthur Conan Doyle melainkan spin off yang ditulis oleh Kareem Abdul Jabbar yang adalah seorang bintang basket NBA dan Anna Waterhouse, seorang penulis skenario.

Sangat bersemangat memulai membaca buku ini. 

Emmanuel, seorang lelaki tua menemukan seorang anak tewas di tepi pantai Trinidad. Bukan kejadian pertama kalinya. Anak-anak tewas mengenaskan, darah menggenangi tubuhnya yang pucat. Warga menemukan jejak kaki ganjil di pasir. Desas desus yang beredar, makhluk legendalah yang menyebabkan bencana itu.`

Sebuah prolog yang menarik dan memantik rasa penasaran.

Kisah kemudian dimulai dari London, tempat di mana Mycroft bekerja sebagai sekretaris Kementerian Perang. Mycroft muda yang tampan, cemerlang dan lebih pintar dari pada Sherlock Holmes, sedang dimabuk cinta kepada kekasihnya Georgiana Sutton yang cantik, pandai dan mempesona. 

Penggambaran karakter yang berlebihan, tanpa cela dan terlalu to the point membuatnya terasa lebay dan sedikit membosankan. Nama Sherlock yang ketika itu masih berusia 17 tahun beberapa kali disebut dalam kisah ini. Namun, nuansa terasa begitu berbeda jika dibandingkan dengan kisah Sherlock Holmes karya Sir Arthur.

Mycroft Holmes tiba-tiba mendapat kabar mengejutkan dari sahabatnya Cyrus Douglas, tentang rumor kematian anak-anak di Trinidad tempat kelahiran Douglas dan tunangan Mycroft, Georgiana.

Georgiana yang mendengar hal itu langsung bergegas pergi ke Trinidad seorang diri. Mycroft pun karena khawatir, membujuk Douglas untuk mengikuti Georgiana.

Perjalanan tak disangka begitu berat dan aneh. Gangguan, ancaman dan baku hantam tak terelakkan. Berkat kepintaran Mycroft, fakta-fakta yang rumit dan saling terkait pun satu-persatu berhasil dipecahkan.

Yang menarik adalah sejarah perbudakan dan rasialis di Eropa yang menjadi latar belakang kisah ini. Menjadikannya bumbu yang menarik dan seharusnya bisa dikembangkan lebih jauh lagi.

Apakah mereka berhasil menghentikan semua kegilaan dan maut ini?

Buku yang cukup asyik untuk dibaca. Sayangnya sedikit di bawah ekspektasi sih mengingat reputasi "Sherlock Holmes", penggambaran Sang Kakak yang lebih pandai, dan penulis terutama Anna Waterhouse yang seorang penulis skenario film.

Post a Comment

0 Comments